



KISAH HIDUPKU
ENCEP SUHENDAR
Nama
saya Encep Suhendar.Saya dilahirkan di sebuah desa di kaki pegunungan, tepatnya
di Kampung Genteng RT 06/06 Desa Lembursawah Kecamatan Cicantayan Kabupaten
Sukabumi. Saya merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Kakak dan adik saya
semuanya perempuan, jadi saya merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga
saya. Sebenarnya saya mempunyai kakak laki-laki, tetapi meninggal ketika masih
kecil. Saya hidup dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Ayah saya hanya
seorang buruh, kadang menjadi buruh bangunan, bekeja di mebeul, kadang juga
bekerja menjadi buruh tani di sawah orang, tergantung ada pekerjaannya saja.
Sedangkan ibu saya hanya seorang iubu rumah tangga, walaupun kadang-kadang
menjadi buruh tani di sawah orang untuk menambah biaya hidup. Kakak-kakak saya
sudah menikah semua, sedangkan adik-adik saya masih bersekolah. Adik saya yang
satu sudah kelas sepuluh di sebuah SMK swasta dan yang satunya lagi masih kelas
lima di SD negeri yang jaraknya lumayan jauh dari rumah.
Saya
dibesarkan oleh kedua orang tua saya dengan penuh kasih sayang tanpa membedakan
antara saya dengan kakak ataupun adik saya. Ketika saya kecil orang tua saya
selalu mengajari saya berbagai ilmu yang mereka punya, walaupun ibu dan ayah
saya tidak tamat sekolah dasar. Tetapi mereka selalu memberikan yang terbaik
untuk anak-anaknya.Selain orang tua saya yang mengajari saya, kakak-kakak saya
pun mengajari saya membaca, menulis, berhitung dan apapun yang mereka tahu. Alhasil,
sebelum saya masuk ke sekolah dasar saya sudah bisa menulis, membaca dan
berhitung. Orang tua saya tidak memasukkan saya ke TK, karena di desa saya
kebanyakan anak-anak langsung masuk ke sekolah dasar. Selain itu juga saya
dimasukkan ke pengajian yang ada di rumah tetangga saya.
Sebelum
saya masuk ke sekolah dasar, ibu saya memasukkan saya sekolah di MDA (Madrasah
Diniyah Awaliyah) Albarokah yang tidak jauh dari rumah saya. Disana saya
diajarkan berbagai macam ilmu agama, dari
macam-macam do’a, tata cara ibadah, dan banyak yang lainnya. Ketika
pertama kali masuk ke kelas saya merasa bingung karena banyak orang dan saya
tidak mengenali mereka. Untung saja ternyata ada teman saya yang juga
bersekolah disana dan saya duduk dengannya. Di MDA ini saya mempunyai teman
yang baru, biasanya sebelum masuk kelas, saya dan teman-teman selalu jajan dulu
di warung dekat sekolah. Biasanya kami membeli es, coklat, permen, cilok, dan
makanan lainnya yang ada di warung. Setelah itu, barulah kami masuk kelas dan
belajar dengan semangat. Setelah selesai belajar, kamipun pergi ke masjid untuk
shalat ashar berjamaah dan setelah itu barulah kami pulang bersama.Karena
banyak teman saya yang jalan pulangnya searah dengan rumah saya, akhirnya saya
selalu pulang bersama dengan teman yang rumahnya searah. Kami biasanya pulang
melewati pematang sawah yang terhampar luas dan kami biasanya main dulu di
sawah itu. Tetapi jika turun hujan atau saawahnya sudah dibajak kami pulang
melewati jalan yang sudah diaspal walaupun sudah bolong-bolong dan setiap ada
kendaraan yang lewat, pasti kami terkena muncratan air baik sedikit maupun
banyak.
Setelah
beberapa bulan saya bersekolah di MDA, saya pun masuk ke sekolah dasar. Ibu
saya memasukkan saya ke SDN 1 Lembursawah. Jaraknya sih lumayan jauh dengan
rumah saya, apalagi saya harus jalan kaki melewati sawah, dan jalan yang masih
tanah dan pasti becek kalau turun hujan.Akan tetapi saya senang bisa bersekolah
di sekolah tersebut. Karena teman-teman saya yang lain juga bersekolah disana. Ketika
pertama kali saya masuk ke sekolah dasar, saya diantar oleh ibu saya ke
sekolah. Sedangkan hari kedua dan seterusnya saya berangkat bersama kakak dan
teman-teman saya yang lain. Sekolah saya berada di dekat jalan raya, sehingga
ketika berangkat ke sekolah saya harus menyebranginya dahulu.
Karena
ruangan kelas di sekolah kami kurang, akhirnya di kelas satu ini kelas dibagi
menjadi dua, yaitu kelas 1a dan kelas 1b. Kelas 1a masuk sekolahnya pagi yaitu
dari pukul tujuh sampai pukul setengah sepuluh sedangkan kelas 1b masuknya
siang yaitu pukul setengah sepuluh sampai pukul dua belas, pada minggu pertama.
Ketika minggu kedua barulah digilir, kelas 1a menjadi siang sedangkan kelas 1b
masuk pagi. Begitupun minggu-minggu selanjutnya. Kebetulan saya mendapat kelas
1a sehingga minggu pertama saya masuknya pagi. Waktu itu saya duduk bersama
teman saya yaitu Aris dan Irwan. Kami duduk bertiga karena meja dan kursi kelas
kami kurang. Ketika di kelas satu ini, saya mencoba untuk rajin belajar agar
bisa membanggakan orang tua saya. Dimana saya selalu rajin berangkat ke
sekolah, dan patuh kepada guru saya. Ketika ulangan saya selalu mendapat nilai
yang memuaskan, begitupula ketika saya mengikuti ulangan kenaikan kelas saya
mendapat nilai yang memuaskan. Ketika acara kenaikan kelas, nama saya dipanggil
karena saya masuk dalam tiga besar juara kelas. Ketika itu juga saya naik ke
atas panggung dan mendapat hadiah dari sekolah. Dengan perasaan gembira saya
memberikannya kepada ibu saya dan sepertinya ibu saya pun merasakan hal yang
sama dengan saya.
Ketika
liburan sekolah, saya tidak pergi kemana-mana hanya bermain di rumah saja
bersama teman-teman saya. Kadang kami bermain petak umpet, bermain ke
pegunungan, mencari ikan, mandi di sungai, dan semua hal yang menyenangkan yang
bisa saya lakukan bersama teman-teman saya waktu itu.Selain itu, saya juga
kadang ikut ayah saya bekerja membangun rumah orang lain, atau ikut ibu saya ke
sawah. Rasanya senang sekali apalagi kalau naik ke pegunungan dan mencari buah
atau kayu bakar.
Ketika
liburan sekolah telah selesai, saya pun kembali masuk sekolah dan masuk ke
kelas dua. Awal masuk di kelas dua, seperti biasa hanya perkenalan, pemberian
buku tabungan dan pembagian kelas. Saya mendapat kelas 2a dan masuk pagi di
minggu pertama. Kemudian hari kedua dan selanjutnya belajar seperti biasa. Setelah
beberapa bulan berada di kelas dua, bulan Ramadhan pun tiba. Seperti muslim
lainnya, saya pun ikut berpuasa. Walaupun saya masih kecil, tapi orang tua saya
mengajarkan saya untuk berpuasa. Karena ketika saya kelas satupun, saya juga
pernah berpuasa tetapi hanya tiga hari saja saya berpuasa penuh sampai maghrib.
Oleh karena itu, karena saya sudah naik ke kelas dua berarti saya juga harus
berpuasa lebih bagus dari tahun sebelumnya. Hari pertama saya berpuasa, saya
merasa lapar sekali, sehingga ketika waktu dzuhur saya pun berbuka. Hari kedua,
saya mulai merasa kuat untuk berpuasa. Sehingga ketika waktu ashar tiba, saya
ikut dengan kakak saya untuk ngabuburit ke rel kereta api. Karena setiap bulan
Ramadhan pasti di rel kereta banyak orang, selain itu banyak juga pedagang.Setelah
sebulan lamanya berpuasa, akhirnya hari raya pun tiba. Walaupun saya tidak
berpuasa satu bulan penuh, tetapi setidaknya saya hanya bocor puasa tiga kali
saja.
Setelah
libur idul fitri saya pun kembali masuk sekolah dan bertemu dengan teman-teman
lagi. Ketika kelas dua ini, saya jarang sekolah karena saya sering
sakit-sakitan. Walaupun begitu saya tetap semangat untuk belajar, sehingga
ketika hari kenaikan kelas saya kembali dipanggil karena saya masuk tiga besar
juara kelas lagi dan naik ke kelas tiga. Tetapi waktu itu saya tidak bisa
datang ke sekolah karena ibu saya tidak mempunyai uang.Karena sudah pasti
ketika hari kenaikan kelas di sekolah banyak pedagang yang menjajakan
dagangannya. Oleh karena itu, ibu saya lebih baik tidak datang daripada harus
melihat saya bersedih karena tidak bisa membeli mainan ataupun mainan seperti
teman-teman saya yang lain. Akhirnya kakak saya yang mengambil buku raport
saya.
Liburan
semester kali inipun masih sama dengan liburan sebelumnya, taka da yang berbeda.
L
Setelah
liburan itu, saya kembali masuk sekolah ke kelas 3. Di kelas 3 ini, kelas tidak
dibagi menjadi dua, melainkan disatukan. Waktu itu banyak yang tidak saya
kenal, karena ketika kelas dua berbeda kelas. Setelah masuk ke kelas, kemudian
saya duduk di bangku yang sudah ada teman saya, yaitu Kastubi dan Didi, mereka teman sekelas waktu
di kelas dua. Setelah itu bu guru datang dan seperti biasanya ketika pertama
masuk pertama hanya perkenalan dan memberi buku tabungan setelah itu istirahat.
Waktu istirahat itu, saya berkenalan dengan teman-teman baru dan bermain
bersama. Setelah bel berbunyi kami semua masuk ke kelas kembali kemudian
menulis sedikit dan bu guru memberi kami PR untuk dikerjakan dan dibawa esok
harinya. Tak lama kemudian bel pun berbunyi dan saya pun pulang.
Setelah
keluar dari kelas saya menunggu teman saya yang sudah duduk di kelas 4, yaitu
Tomi, Agi, dan Deuis. Setelah mereka keluar, saya pulang bersama mereka karena
rumah mereka dekat dengan rumah saya. Kami pulang melewati sawah yang sudah dipanen
dan jeraminya sudah dibakar. Akhirnya kami ke sawah itu dulu dan mencari padi
sisa yang sudah dibakar bersama jerami. Tak terasa ternyata waktu dzuhur telah
tiba. Akhirnya kami pulang dengan sepatu yang kotor karena menginjak sisa
pembakaran jerami yang hitam tadi.
Sesampainya
di rumah, saya kemudian membuka sepatu, mandi dan berganti baju karena sebentar
lagi berangkat ke MDA. Sebelum berangkat saya makan siang dulu dan sholat
dzuhur. Kemudian saya pamitan kepada ibu saya, karena ayah saya sedang bekerja
sehingga tidak ada di rumah. Kemudian saya ke rumah teman saya untuk berangkat
bersama. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya saya berangkat dengan teman
saya. Di perjalanan menuju ke madrasah, ternyata ada pamannya teman saya yang
membawa motor dan mengajak kami berangkat bersamanya. Kamipun langsung naik ke
motor itu, kemudian motor itu melaju dengan cukup kencang, sehingga tak perlu
waktu lama untuk bisa sampai ke madrasah. Kami tiba di madrasah dengan selamat
dan tak perlu capek-capek jalan kaki, hehe J.
Seperti
biasanya saya jajan dulu di warung dekat madrasah. Ternyata disana sudah ada
teman-teman saya yang lain akhirnya saya bergabung dengan teman saya dan
sehabis saya jajan, saya dan teman-teman saya masuk ke kelas dan belajar.
Kebetulan pelajarannya adalah Bahasa Arab, yaitu pelajaran yang saya dan
teman-teman sukai sekali. Waktu pun tak terasa ternyata adzan Ashar sudah
berkumandang, saya pun bergegas ke masjid untuk melaksanakan shalat ashar
berjamaah. Setelah shalat berjamaah selesai, saya dan teman-teman yang lain
pulang ke rumah masing-masing. Setelah beberapa meter berjalan dari madrasah,
hujan pun turun. Saya dan teman-teman pun berteduh di depan rumah orang. Karena
saya tidak membawa payung dan teman-teman pun juga sama, dan bosan menunggu akhirnya saya dan
teman-teman hujan-hujanan juga. Kami sangat senang sekali hujan-hujanan, hehe J.
Setelah sampai rumah, saya langsung mandi dengan air hangat dan ganti baju
kemudian makan. Tak lama kemudian hujan pun reda. Karena sebentar lagi adzan
maghrib saya pun pergi ke masjid, dan di jalan saya bertemu dengan teman-teman
kemudian kami berangkat bersama. Setelah shalat maghrib, saya dan teman-teman
pergi ke rumah guru ngaji kami dan setelah selesai belajar mengaji kami pun
pulang ke rumah masing-masing. Setelah sampai di rumah, saya mengerjakan PR dan
menonton TV sebentar, kemudian saya pun tidur. Hari-hari berikutnya pun
rutinitas saya masih sama seperti sebelumnya. Tetapi tiga bulan sebelum
kenaikan kelas untuk kelas 3, diadakan TKD (Tes Kemampuan Dasar). Setelah itu
barulah diadakan UKK.
Setelah
beberapa bulan berada di kelas 3, akhirnya hari kenaikan kelas pun tiba. Pada
hari kenaikan tahun ini, saya datang ke sekolah. Ternyata di sekolah sudah
banyak sekali orang dan juga para pedagang. Acara kenaikan kelas pun dimulai
dan ketika pembagian juara kelas , nama saya disebut lagi ternyata dan saya pun
naik ke panggung. Rasanya bahagia sekali, hhe J
Liburan
kali ini pun masih sama mungkin yang berbeda ketika liburan kali ini sawah
sudah dibajak sehingga saya dan teman-teman bisa mencari tutut untuk dimasak
dan dimakan bersama-sama.
Ketika
liburan telah selesai saya pun kembali masuk ke sekolah dan tentunya masuk ke
kelas 4. Pada kelas 4 ini saya mulai bosan, malas untuk ke sekolah dan sering
bolos .Ya seperti tahun-tahun sebelumnya rutinitas saya masih sama. Tetapi pada
pertengahan bulan November, ada lomba di sekolah yaitu lomba mengarang bebas.
Lomba itu dikhususkan untuk kelas 4 dan semua anak yang ada di kelas 4 harus
mengikutinya. Saya pun bingung kira-kira mengarang apa ya? Saya belum menulis sedikitpun sementara teman yang
lain sudah memulai, karena saya bingung harus menulis apa. Akhirnya saya pun mulai menulis walaupun saya tidak yakin
bisa menang. Setelah beberapa hari berlalu sejak lomba itu diadakan, tiba
waktunya untuk pengumuman pemenang. Karena waktu itu listriknya sedang padam,
akhirnya tidak memakai pengeras suara. Waktu itu saya tidak mendengarkan karena
suara yang membacakannya pelan sekali. Dan ketika teman saya memanggil saya,
ternyata dia memberitahu kalau nama saya disebut. Saya tidak percaya waktu itu,
tetapi banyak teman yang menyuruh saya ke depan. Dan ternyata benar saya juara
3 lomba mengarang itu. Juara pertamanya itu Ulfa dan kedua Fikri. Kemudian saya
mendapat hadiah dari guru saya, begitu juga dengan Ulfa dan Fikri.
Setelah
beberapa bulan berada di kelas 4, hari kenaikan pun tiba. pada tahun ini saya
tidak yakin bisa masuk tiga besar lagi, karena saya sering bolos. Ternyata saya
salah, walaupun saya sering bolos tetapi saya tetap bisa mempertahankan
prestasi saya, saya kembali dipanggil untuk naik ke panggung, yeeess…….
Setelah
beberapa minggu libur, saya kembali masuk sekolah dan masuk ke kelas 5. Ketika
saya kelas 5 ini, adik saya masuk ke kelas 1. Sehingga ibu saya mengantar adik
saya masuk ke kelasnya. Di kelas 5 ini juga, saya mulai kembali untuk semangat
belajar. Setelah beberapa bulan belajar di kelas 5, beberapa murid dipilih
untuk mengikuti beberapa lomba. Diantaranya Fachnaz mengikuti lomba murid
berprestasi, Rico mengikuti lomba matematika, Mulia Fuji mengikuti lomba IPS
dan ternyata saya juga terpilih untuk mengikuti lomba sains. Setiap hari kami
belajar ekstra bersama guru pembimbing kami agar hasil yang didapat maksimal. Sebulan
setelah pemilihan itu, kami mengikuti lomba tersebut yang dilaksanakan di SDN 2
Cimahi.
Kami
berangkat sekitar setengah tujuh. Setelah sampai di tujuan kami mencari ruangan
dan masuk ke ruangan yang berbeda. Ternyata pesertanya itu wakil SD se-Kecamatan
yang pesertanya itu 40 orang lebih. Awalnya saya ragu, tetapi guru saya memberi
semangat juga. Saya juga teringat akan nasihat ibu saya sebelum saya berangkat
agar saya harus berusaha maksimal. Akhirnya saya pun bersemangat. Sebelum
dimulai saya mengambil nomor dan saya mendapat nomor 13. Lomba itu terdiri dari
3 babak, babak pertama yaitu mengisi 40 soal pilihan ganda dan menentukan 10
besar. Ketika itu saya mengisi dengan teliti dan akhirnya saya masuk ke 10
besar. Di babak kedua akan diambil 3 besar, soalnya yaitu menjawab pertanyaan
yang diajukan juri, dan saya pun masuk 3 besar. Nah, di babak ketiga ini yaitu
saya harus menjawab serta membuat praktek sederhana dari apa yang diajukan juri.
Setelah semua babak selesai, nilai yang diperoleh diakumulasikan. Juara ketiga
yaitu wakil dari SDN 2 Cimahi, juara kedua wakil dari SDN 2 Lembursawah, dan
juara pertama yaitu wakil dari SDN 1 Lembursawah, yaitu saya sendiri. Saya tak
menyangka menjadi juara pertama waktu itu.
Setelah
beberapa hari semenjak lomba itu, akhirnya saya mengikuti lomba lagi yaitu
tingkat kabupaten. Lomba ini diadakan di SDN Rambay. Waktu itu saya berangkat
hanya dengan guru saya. Pada lomba kali ini hanya satu babak saja. Saat mengisi
soal saya kurang yakin dengan jawaban saya dan betul saja saya tidak masuk ke
sepuluh besar pun. Tetapi saya tetap bersyukur karena saya bisa mendapat ilmu
yang lebih dari hasil lomba itu.
Setelah
beberapa bulan, akhirnya hari kenaikan kelas di kelas 5 ini dilaksanakan. Ketika
itu seperti hari kenaikan kelas sebelumnya pasti di sekolah sudah banyak para
pedagang. Acara yang diadakan lebih meriah dari acara kenaikan kelas tahun
sebelumnya. Ketika pembagian juara kelas akhirnya saya kembali dipanggil dan
tahun ini saya mendapat peringkat kedua, saya merasa senang sekali bisa masuk
dalam juara kelas lagi dan membanggakan orang tua saya.
Setelah
hari kenaikan kelas itu seperti biasa libur. Setelah libur saya kembali masuk
ke sekolah dan masuk ke kelas 6. Pertama masuk ke kelas, saya langsung duduk di
bangku yang sudah ada kedua teman saya yaitu Yana dan Kastubi. Ketika guru saya
masuk guru saya memberi pengumuman bahwa kelas kami mulai besok masuk siang
karena sedang ada renovasi kelas di kelas 1 dan 2. Setelah itu hanya mencatat
jadwal pelajaran dan pulang. Keesokan harinya saya berangkat ke sekolah siang. Setelah
sampai di sekolah, saya melewati ruang kesenian ternyata sedang ada latihan
gamelan dan saya diajak untuk ikut latihan. Disana juga sudah ada Andi, Rico,
Solihin, Karlan dan Yana yang sudah latihan terlebih dahulu.
Setelah
beberapa hari latihan, saya mendapat kabar bahwa kami akan mengadakan pentas
seni daerah pada bulan depan. Ternyata teman-teman saya yang lain juga
mengikuti latihan juga. Kami diberi tugas masing-masing, anak laki-laki
bertugas untuk memainkan alat musik yaitu gamelan, sedangkan yang perempuan
bertugas untuk menari dan bernyanyi. Selain itu, kami juga mendapatkan tugas
untuk memainkan angklung untuk acara pembukaannya. Kami latihan dengan
sungguh-sungguh agar bisa menampilkan
pentas yang menarik. Setelah beberapa minggu latihan, akhirnya tiba juga
waktu kami untuk tampil. Ternyata kami tampil di Bandung dan kami berangkat
ba’da dzuhur karena kami tampil sekitar setengah delapan malam. Untung saja di
perjalan tidak macet sehingga tak lama kami berada di perjalanan. Setelah
sampai di tempat tujuan, kami turun dan beristirahat sejenak. Setelah itu saya
dan teman-teman berkeliling melihat keadaan sekitar. Ternayata disana banyak
sekali tokoh wayang golek yang dipajang seperti di museum. Setelah kami
berkeliling barulah kami makan dan bersiap-siap untuk tampil.
Seperti
rencana awal, acara dibuka dengan permainan angklung yang disambut dengan
tepukan penonton yang meriah. Setelah itu barulah acara inti yaitu pementasan
seni yang terdiri dari drama, tari, lagu yang dipadukan menjadi suatu keindahan
yang harmonis. Acara pun berjalan dengan lancar. Setelah kami selesai pentas,
kami pun bergegas berganti baju dan bersiap pulang walaupun sudah larut malam.
Di perjalanan pulang saya tertidur karena sudah larut malam dan tak terasa
sudah sampai di sekolah lagi. Setelah sampai di sekolah, saya dan teman-teman
tidak langsung pulang ke rumah masing-masing tetapi menginap dulu di sekolah.
Barulah keesokan harinya saya dan teman-teman yang lain pulang ke rumah
masing-masing.
Setelah
pementasan tersebut saya pun kembali masuk ke sekolah seperti biasa dan tetap
melanjutkan latihan gamelan namun tak seperti sebelumnya yang harus ekstra
latihan. Tetapi suatu hari ketika saya hendak berangkat sekolah, seperti biasa
saya menyebrang sendiri karena di sekolah saya tidak ada satpam, dan ketika menyebrangi
jalan raya tersebut saya keserempet motor dan saya pun pingsan dan dibawa ke
rumah sakit. Orang tua saya pun menyusul saya ke rumah sakit, nampaknya mereka
khawatir terhadap keadaan saya. Untung saja luka di kepala saya tidak terlalu parah sehingga bisa
langsung pulang hari itu juga. Setelah kejadian itu, saya tidak bersekolah
selama seminggu, dan ketika luka saya sudah sembuh saya pun kembali masuk
sekolah seperti biasa. Namun, karena saya kelas 6, saya pun mengikuti les yang
ada di sekolah yang diadakan setiap sore. Setelah beberapa bulan berada di
kelas 6, akhirnya saya dan teman-teman yang lain melaksanakan ujian nasional.
Setelah ujian itu berlalu, saya kembali latihan gamelan untuk acara kenaikan
kelas. Tak lama kemudian acara kenaikan kelas pun tiba dan pada acara kenaikan
kelas itu diumumkan bahwa semua kelas 6 lulus. Saya merasa bahagia sekali
karena bisa lulus, selain itu ternyata saya juga masuk tiga besar juara kelas
lagi.
Setelah
acara kenaikan kelas itu saya mulai bingung untuk melanjutkan sekolah saya ke
Sekolah Menengah Pertama. Sebenarnya saya ingin sekali masuk ke sekolah negeri
yang favorit waktu itu. Namun ternyata uang sekolah yang harus dibayarkan
lumayan besar dan orang tua saya tidak bisa membiayainya. Akhirnya saya pun
melanjutkan sekolah ke SMPN 1 Cicantayan yang jaraknya lumayan jauh juga dari
rumah saya. Kali ini saya pun sibuk mengurus keperluan saya untuk masuk ke SMP.
Sebelum saya masuk saya mengikuti tes masuk dahulu di sekolah tersebut, dan
hasilnya saya diterima di sekolah tersebut dan masuk tiga besar peserta dengan
nilai tes tertinggi.
Sebelum
mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut, seperti di sekolah lain
sekolah saya pun mengadakan acara MOS (Masa Orientasi Siswa) dahulu. Dalam
acara MOS tersebut dibagi beberapa kelompok dan ternyata saya sekelompok dengan
beberapa teman SD saya, selain itu saya juga mendapat teman-teman baru. Seperti
di sekolah lain, kegiatan MOS ini diawali dengan perkenalan kemudian pemberian materi-materi.
Acara MOS tersebut ditutup dengan pembagian kelas, dan saya masuk ke kelas 7a.
Beberapa teman saya juga masuk ke kelas yang sama dengan saya.
Jarak
dari rumah ke sekolah yang baru ini lumayan jauh atau bisa dibilang jauh sih.
Oleh karena itu, saya berangkat naik angkot. Walaupun naik angkot tetapi hanya
sebentar saja. Sebab sebelum naik angkot saya harus jalan kaki dulu dari rumah
ke jalan raya. Setelah itu barulah naik angkot. Setelah turun dari angkot pun,
saya harus jalan kaki lagi lumayan jauh menuju ke sekolah. Kalau hanya jalan
kaki saja kayaknya bisa 1 jam juga.Walaupun kadang-kadang saya juga tidak naik
angkot, melainkan berjalan kaki dari rumah ke sekolah. Kalau dipikir-pikir sih
capek juga tetapi karena saya tidak sendiri berangkatnya akhirnya tidak terasa
capek juga. Saya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke sekolah itupun jika
dengan naik angkot.
Hari
pertama masuk di kelas 7a, saya mendapat
banyak teman baru. Sebelum saya mulai belajar di hari pertama saya mengikuti
upacara dahulu. Setelah upacara selesai barulah saya masuk ke kelas dan duduk
di bangku depan dengan teman saya yaitu Solihin. Hari pertama hanya menulis
jadwal pelajaran, pemilihan ketua kelas dan pembagian piket yang dibimbing oleh
guru wali kelas 7a yaitu Ibu Empip. Setelah itu, kami tidak langsung belajar
tetapi membersihkan kelas bersama-sama. Setelah selesai membersihkan kelas saya
dan teman-teman saya pulang. Keesokan harinya saya mulai belajar dan mendapat pengalaman
yang baru. Seperti waktu itu saya ikut camping pramuka selama 2 hari 1 malam. Acara
tersebut begitu mengesankan bagi saya karena ini adalah camping pertama saya.
Selain itu saya juga pernah berbelanja dengan teman satu kelompok saya ke
pasar. Saya dan teman-teman berbelanja untuk keperluan praktek Tata Boga.
Setelah
beberapa bulan berada di kelas 7a ini, saya mengikuti UAS semester I setelah
itu belajar seperti biasa dan saya juga mengikuti UAS semester II. Setelah UAS
semester II ini, pembagian raport dilaksanakan. Waktu itu, harus orang tua yang
mengambilnya. Oleh karena itu, ibu saya pun pergi ke sekolah untuk mengambil
raport saya. Saya pun juga ikut ke sekolah. Setelah saya dan ibu saya masuk ke
kelas, guru saya pun masuk ke kelas dan memberi beberapa nasihat kepada saya
dan teman-teman saya. Setelah itu, barulah pembagian raport dan pengumuman
juara kelas. Ternyata saya juara 1 di kelas saya ini. Sedangka juara 2 itu Ai
dan juara 3 Dina. Saya senang sekali waktu itu sekaligus tidak percaya. Setelah
pembagian raport itu, sekolah diliburkan dan masuk pada bulan depan.
Setelah
libur selesai, saya masuk kembali ke sekolah dan saya menjadi salah satu
panitia MOS pada tahun ini. Setelah acara MOS selesai, barulah pembelajaran
dimulai seperti biasa. Namun sebelum masuk saya melihat dahulu daftar kelas
yang baru, dan saya masuk ke kelas 8a. setelah melihat daftar kelas itu, saya
berjalan menuju kelas 8a. setelah sampai di kelas, ternyata beberapa teman
sekelas saya juga masuk ke kelas yang sama. Tetapi setelah dilihat-lihat
ternyata siswa laki-laki di kelas 8a ini hanya 6 orang termasuk saya dari 40
orang siswa/i. Setelah itu, guru wali kelas saya datang dan memperkenalkan
diri. Nama guru wali kelas saya ini adalah Ibu Siti Hamidah dan dia juga sebagai
guru olahraga. Setelah perkenalan, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan ketua
kelas dan pembagian piket. Setelah itu saya pulang. Tetapi sebelum saya pulang
saya mencatat jadwal pelajaran dulu yang ditempel di mading sekolah. Ternyata
disana juga ada teman saya yang biasa pulang dengan saya. Setelah saya tanya ke
dia, dia pulang mau lewat mana, ternyata dia mau jalan kaki. Saya ikut saja
dengan dia untuk pulang jalan kaki dan tidak naik angkot. Ternyata banyak juga
teman-teman yang jalan kaki sehingga capek yang ada tidak terasa karena di
sepanjang perjalanan kami mengobrol.
Keesokan
harinya dan hari-hari berikutnya, belajar seperti biasa. Pada suatu hari, guru
saya memilih saya dan beberapa teman yang lain untuk mengikuti olimpiade Sains
tingkat SMP. Saya waktu itu kebagian dalam lomba astronomi, sedangkan Diana
mengikuti lomba matematika, Dina mengikuti lomba fisika, dan Reres mengikuti lomba
biologi. Tetapi karena peserta astronomi sedikit, akhirnya saya mengikuti lomba
matematika bersama Diana. Waktu dibagikan soal, saya merasa bingung karena saya
belum menghafal materi matematika itu, sehingga saya kalah. Tetapi Diana masuk
ke sepuluh besar. Sedangkan yang lainnya sama seperti saya. Setelah mengikuti
lomba itu, saya dan teman-teman itu jadi sering ikut lomba walaupun tidak
menang. Tetapi ilmu saya bertambah setelah mengikuti lomba itu, karena sering
ikut belajar bersama dengan sekolah lain. Di kelas 8 ini juga saya jarang
mengikuti pelajaran. Karena saya terkena penyakit, ya walaupun tidak parah
sekali tetapi saya tidak bisa berangkat ke sekolah. Di kelas 8 ini, saya jarang
belajar (emang jarang belajar dari dulu juga, hhe) dan saya sering bermain
dengan teman-teman saya yang ada di dekat rumah saya. Kadang kami ngaliwet dan main ke pegunungan,
sampai-sampai waktu itu saya dan teman-teman dikejar anjing dari atas sampai ke
bawah pegunungan itu. Badan saya terasa sakit dan banyak luka di kaki dan
tangan saya, rasanya tuh perih…. Karena saya sering sakit dan main ini,
sehingga ketika pembagian raport nilai saya turun dan saya tidak masuk juara
kelas, tetapi tetap masuk sepuluh besar.
Setelah
pembagian raport di kelas 8 itu, saya masuk ke kelas 9. Sebelumnya saya melihat
daftar kelas dulu di mading, dan saya masuk ke kelas 9a. Setelah itu saya masuk
ke kelas dan ternyata sebagian besar siswa kelas 9a ini adalah teman saya di
kelas sebelumnya. Di kelas 9a ini tetap sama siswa laki-lakinya hanya 6 orang
saja, walaupun ada yang beda. Setelah semua siswa masuk guru wali kelas saya
masuk dan memperkenalkan diri, namanya Ibu Cucu Mulyati. Setelah itu, seperti
biasa hanya pemilihan ketua kelas dan anggota-anggotanya, pembagian piket kelas
dan membersihkan kelas. Setelah itu barulah pulang. Tetapi sebelum pulang, saya
dan teman-teman menulis jadwal pelajaran terlebih dahulu yang ada di mading.
Tetapi setelah diperhatikan jadwal pelajaran tersebut, kok hari sabtu gak ada
jadwalnya? Setelah bertanya ke wali kelas saya, ternyata setiap hari sabtu
libur. Saya dan teman-teman tidak percaya waktu itu kalau setiap hari sabtu
libur karena di sekolah lain tidak ada yang libur. Tetapi hanya sekolah saya
saja yang waktu itu libur pada hari sabtu di lingkungan dekat sekolah saya.
Keesokan
harinya dan hari-hari berikutnya, saya belajar seperti biasa. Di kelas 9 ini
saya harus bisa meningkatkan prestasi saya, karena ketika kelas 8 saya pernah
mengecewakan orang tua saya. Saya mulai sering belajar walaupun saya juga sering
main. Karena kelas 9 ini merupakan kelas terakhir di SMP, saya juga mulai
mempersiapkan untuk ujian nasional. Karena di kelas 8 saya sering mengikuti
lomba, di kelas 9 ini saya juga disuruh guru saya untuk mengikuti lomba,
tepatnya olimpiade matematika. Bukan hanya saya saja yang mengikuti olimpiade
tersebut, tetapi bersama Diana. Setiap hari saya dan teman saya itu belajar
ekstra agar bisa maksimal ketika mengisi soal di olimpiade. Ketika olimpiade
dilaksanakan, saya berangkat sendiri ke sekolah yang menjadi tuan rumah karena
lumayan dekat dengan rumah saya. Setelah sampai disana, saya bertemu dengan
teman saya dan melihat ruangan kami. Ternyata saya berbeda ruangan dengan teman
saya. Setelah saya masuk, pengawas pun masuk dan saya duduk di kursi paling depan
karena nomor peserta saya adalah 001. Setelah itu, pengawas membagikan soal dan
saya mulai mengisi soal tersebut. Setelah selesai saya pun pulang ke rumah dan
bersiap untuk bermain….
Keesokan
harinya saya kembali masuk ke sekolah seperti biasa. Namun, karena saya pulang
mengajinya siang dan angkot pun penuh semua akhirnya sesampainya di sekolah
saya terlambat dan dihukum oleh guru piket. Itu merupakan pertama kalinya saya
terlambat masuk ke sekolah. Setelah masuk ke kelas ternyata pelajaran sudah dimulai
tetapi saya tetap diizinkan masuk dan mulai belajar seperti biasa.
Pada
suatu hari guru saya mencari saya dan ternyata dia membawa kabar baik, bahwa
saya masuk harus ikut olimpiade lagi karena saya lolos babak penyisihan. Saya
tidak menyangka waktu itu. Karena olimpiade itu hanya beberapa hari lagi
dilaksanakan, akhirnya persiapan saya pun kurang sehingga saya tidak masuk
sebagai juara. Ya harus bagaimana lagi mungkin ini yang terbaik bagi saya.
Tak
lama kemudian di sekolah diadakan try out. Try out yang pertama saya bisa
mengerjakannya dan sepertinya teman-teman pun seperti itu. Dan ketika
pengumuman hanya beberapa orang saja yang tidak lulus try out pertama, saya sih
lulus, hhe. Try out kedua soalnya agak susah menurut saya, namun saya harus
bisa mengerjakannya. Ketika pengumuman hanya setengahnya setengahnya saja yang
lulus termasuk saya sendiri. Ketika try out yang ketiga, soalnya semakin sulit
saja. Tetapi saya harus bisa mengerjakannya dengan maksimal, dan ketika
pengumuman yang lulus hanya 12 orang saja termasuk saya.
Setelah
beberapa kali mengikuti try out akhirnya tiba juga waktu saya untuk mengikuti
ujian nasional. Hari pertama saya lalui dengan lancar, begitu juga dengan
hari-hari berikutnya. Ketika pengumuman ujian nasional saya mendapatkan nilai
yang cukup memuaskan, namun beberapa orang teman saya harus mengikuti ujian
ulang karena nilai mereka kurang. Oh iya, karena waktu tahun saya itu, masih
ada ujian ulang sehingga yang nilainya
kurang harus mengikuti ujian ulang.
Setelah
pengumuman hasil ujian itu, saya mulai bingung harus melanjutkan sekolah saya
kemana. Di satu sisi, saya ingin sekali masuk ke SMK negeri yang ada di kota
saya, namun di sisi yang lain orang tua saya belum mampu untuk menyekolahkan
saya ke sekolah tersebut. Akhirnya waktu itu saya daftar di SMK swasta di kota
saya juga. Namun ketika pertama kali saya masuk saya harus membayar sejumlah
uang untuk biaya pendidikan saya. Karena orang tua saya waktu itu belum
mempunyai uang, akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah saya
pada tahun itu dan berniat untuk melanjutkan sekolah saya pada tahun depan.
Karena saya tidak melanjutkan pendidikan dan tidak mau merepotkan orang tua
saya, akhirnya saya pun membuka usaha
kecil-kecilan dengan modal hanya 50 ribu rupiah saja. Setiap hari saya pergi ke
grosir untuk membeli makanan kecil yang akan saya jual kembali. Hari demi hari
akhirnya usaha saya semakin maju, dan modal saya pun bertambah. Namun karena
saya sudah bosan, usaha saya diteruskan oleh kakak saya.
Beberapa
bulan setelah saya keluar dari SMP, tepatnya pada tahun ajaran yang baru, saya
mulai masuk sekolah kembali dan saya memilih untuk bersekolah di MA Yasmi.
Disinilah saya mulai mencari ilmu kembali. Karena sekolah saya ini madrasah,
pelajarannya pun banyak yang menyangkut keagamaan. Awal saya masuk seperti
kebanyakan murid baru, pastilah mengikuti kegiatan MOS. Dalam kegiatan ini saya
mulai beradaptasi dengan lingkungan baru saya dan berkenalan dengan teman baru.
Setelah mengikuti kegiatan MOS, saya masuk seperti biasa yaitu mulai belajar.
Namun di sekolah baru ini gurunya banyak yang bolos sehingga saya sering tidak
belajar. Namun ketika kelas 10 ini, saya mulai menyukai pelajaran IPA lagi.
Seminggu sekali biasanya saya berkunjung ke laboratorium untuk mengikuti atau
hanya melihat-lihat isi laboratorium itu saja. Walaupun gurunya banyak yang
suka bolos tetapi saya harus tetap belajar, kadang hanya membaca buku atau
berdiskusi dengan teman yang lain.
Jarak
dari rumah ke sekolah saya ini, sama seperti jarak ke SMP saya dulu. Namun
ketika berangkat saya biasanya hanya jalan kaki karena tidak ada kendaraan
seperti angkot, yang ada hanya ojeg. Jadi setiap hari saya berangkat jalan kaki
sendiri kadang juga bersama dengan teman saya yang masuk di MTs yang yayasannya
sama dengan sekolah saya. Setiap hari saya melewati sawah, karena itu merupakan
jalan yang terdekat ke sekolah saya.
Di
kelas 10 ini saya mengikuti kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). Acara
tersebut diadakan 2 hari 1 malam di sekolah saya. Acara tersebut juga merupakan
pelantikan anggota OSIS yang baru. Di kelas 10 ini juga saya mulai beradaptasi
dengan pelajaran yang baru, seperti pelajaran bahasa Arab yang baru saya temui
lagi di sekolah ini.
Setelah
beberapa bulan bersekolah, saya mengikuti latihan upacara adat yang akan
ditampilkan pada acara kenaikan kelas. Setiap hari saya latihan dengan
teman-teman yang lain yang juga mengikuti latihan tersebut. Awalnya saya susah
untuk meniru gerakan-gerakan yang dicontohkan oleh pelatih, namun setelah
beberapa kali dicoba akhirnya bisa juga. Setelah beberapa mingu latihan,
akhirnya hari kenaikan kelas pun tiba juga. Karena sekolah saya ini berada di
suatu yayasan pendidikan yang terdiri dari TK, MDA, MI, MTs, MA dan Ponpes, sehingga acara kenaikan kelas pun disatukan.
Acara kenaikan kelas ini dilaksanakan 2 hari 1 malam. Hari pertama, acara
karnaval keliling dari sekolah menuju jalan raya dan kembali lagi ke sekolah.
Setelah itu, penampilan siswa/i TK dan MDA yang berpidato di atas panggung
bergiliran, ada yang satu orang, dua orang bahkan empat orang. Setelah Isya, acara
dilanjutkan dengan penampilan marching band dan beberapa drama yang diperankan
oleh alumni bahkan oleh wali murid yang sekolah di yayasan ini.
Hari
kedua, acara dilanjutkan dengan perpisahan yang diisi dengan upacara adat dan
berbagai macam acara. Nah ketika hari kedua ini saya pun tampil, saya kebagian
menjadi pagar bagus (pembawa umbul-umbul) sedangkan yang lain berbeda dengan
saya. Untung saja acara tersebut berjalan dengan lancar dan tidak ada kesalahan
fatal yang dilakukan. Setelah acara tersebut, barulah acara pembagian raport
kelas masing-masing. Waktu itu saya masuk dalam peringkat tiga besar , yaitu
peringkat pertama. Setelah acara kenakan dan pembagian raport, sekolah pun
libur dan kembali masuk pada bulan depan.
Setelah
libur beberapa minggu, sekolah pun kembali masuk. Waktu itu saya menjadi
panitia MOS untuk siswa baru. Acaranya sih seperti biasa, namun hari keempat
diadakan acara api unggun. Disini saya berbaur dengan adik-adik kelas saya yang
ada di MA, maupun yang ada di MTs. Beberapa hari berikutnya sekolah masuk
seperti biasanya.
Di
kelas 11 ini, masih sama dengan tahun sebelumnya. Namun gurunya sudah sedikit
yang bolos mengajar. Saya pun menjadi semakin bersemangat untuk bersekolah. Di
kelas 11 ini pun saya mulai mengikuti lomba lagi seperti ketika SMP, namun beda
jenis lombanya saja. Karena waktu di MA ini saya hanya mengikuti PORSENI saja,
dan saya mengikuti jenis lomba puitisasi Alquran.
Lomba
itu diadakan di MAN Cibadak dan saya berangkat dengan teman-teman yang lain
naik angkot ke sekolah tersebut. Ketika sampai saya langsung masuk ke ruangan
saja karena sudah terlambat. Awalnya saya merasa bingung sekali harus membuat
puisi seperti apa. Dengan kurang yakin akhirnya saya pun membuat puisi juga. Ketika
pengumuman ternyata saya mendapat juara pertama. Waktu itu benar-benar saya
tidak percaya karena ini adalah pertama kali saya mengikuti lomba puisi.
Akhirnya
saya ikut lagi lomba tersebut di tingkat kabupaten. Porseni tingkat kabupaten ini diadakan di Surade
jaraknya sangat jauh dengan rumah saya. Karena lombanya diadakan selama 3 hari,
akhirnya saya menginap disana. Saya berangkat bersama guru saya dan beberapa
peserta lomba yang mewakili KKM MAN Cibadak lainnya. Disini saya mendapat teman
baru yang juga mengikuti porseni. Saya dan yang lainnya berangkat setelah
dzuhur dan karena perjalanannya sangat jauh, kami beristirahat dahulu ketika adzan
ashar dan melanjutkannnya setelah kami semua sholat. Sesampainya disana,
ternyata sudah pukul setengah 7 dan kemudian kami sholat maghrib. Setelah itu
kami makan, dan beristirahat agar besok bugar kembali.
Keesokan
harinya, saya berniat untuk mandi. Namun ternyata kamar mandi yang digunakan
hanya beberapa saja dan semuanya penuh. Akhirnya saya dan beberapa teman baru
saya mencari kamar mandi yang ada di sekitar tempat tersebut. Ternyata tak jauh
dari tempat kami ada sebuah masjid yang ada beberapa kamar mandi dan kami
akhirnya ikut mandi disana secara bergantian. Begitu juga juga hari-hari
berikutnya saya dan teman baru saya itu menggunakan kamar mandi yang ada di masjid
itu. Setelah saya dan teman baru saya selesai mandi, kami kembali ke tempat
kami menginap tadi. Kemudian kami siap-siap untuk mengikuti upacara pembukaan
dahulu. Setelah acara pembukaan tersebut, kemudian istirahat dan saya mengikuti
lomba yang saya ikuti setelah dzuhur. Setelah dzuhur kemudian saya pergi ke
ruangan tempat lomba dilaksanakan. Setelah saya masuk, ternyata disana sudah
ada beberpa peserta juga. Kemudian saya menunggu panitia dan juri masuk ke
ruangan. Setelah panitia dan juri masuk, lomba pun dimulai. Ketika itu, diberi
beberapa pilihan tema yang harus dipilih salah satu oleh peserta. Waktu itu,
saya memilih tema akhlak. Seperti waktu lomba yang sebelumnya, saya masih saja
bingung untuk menulis puisi. Namun tak lama kemudian saya menulis juga. Setelah
selesai puisi yang saya buat dikumpulkan dan kemudian keluar ruangan.
Ternyata
lomba kali ini selain menulis juga harus membacakannya. Padahal saya belum
pernah sama sekali membaca puisi. Dengan kurang percaya diri akhirnya ketika
nama saya dipanggil saya maju juga. Setelah itu lomba pun selesai dan saya
melihat lomba lain, seperti voli, catur, pidato dan yang lainnya. Keesokan harinya
masih sama dengan kemarin yaitu lomba-lomba final. Hari berikutnya barulah
pengumuman dan saya mendapat juara ketiga dan KKM MAN Cibadak menjadi juara
umum. Setelah acara pengumuman selesai, saya dan yang lainnya kembali pulang ke
rumah masing-masing.
Setelah
acara tersebut, saya kembali masuk sekolah seperti biasa. Oh ya, waktu kelas 11
ini saya sekolah masuk siang setelah dzuhur karena sedang membuat bangunan
baru. Kadang pagi sebelum sekolah saya ikut dengan ibu saya ke sawah untuk
memanen sawah orang dan diberi upah. Lumayanlah untuk jajan sehari-hari sih
cukup. Suatu hari ketika di sekolah, guru saya berkata kepada saya bahwa saya
harus mengikuti lomba di tingkat provinsi karena dua peserta di atas saya
didiskualifikasi karena mereka sudah kelas 12, sedangkan lomba ini hanya untuk
kelas 11.
Beberapa
hari setelah pemberitahuan itu akhirnya saya berangkat untuk kembali mengikuti
lomba yang diadakan di Cibinong. Saya berangkat dengan guru saya karena yang lain sudah berangkat dahulu. Setelah
sampai disana saya kemudian berkenalan dengan teman-teman baru dan istirahat
karena saya sampainya malam. Keesokan harinya saya mengikuti lomba dan saya bingung
waktu lomba disini karena ternyata hanya diberi waktu 15 menit saja. Saya pun
menulis puisi dengan kurang percaya diri dan ternyata saya tidak menang. Namun saya
mendapat banyak teman baru dan pengalaman tentunya. Setelah itu saya pulang ke
penginapan dan keesokan harinya saya pulang kembali ke rumah. Sesampainya di
rumah, orang tua saya bertanya apakah saya menang, sayapun berkata seadanya. Walaupun
saya tidak menang, orang tua saya tetap menyemangati saya.
Setelah
itu, saya pun kembali ke sekolah. Ternyata waktu tak terasa, saya sudah
mengikuti UKK nih di kelas 11 ini. Setelah mengikuti UKK, kemudian saya
mengikuti latihan upacara adat seperti tahun sebelumnya. Tak lama kemudian hari
kenaikan kelas tiba dan ketika pengumuman juara kelas saya masuk tiga besar
lagi. Setelah kenaikan kelas kemudian seperti biasa libur.
Setelah
libur, sekolahpun kembali masuk seperti biasa. Di kelas 12 ini selain saya
sekolah saya pun ikut pengajian yang diadakan di yayasan tempat bernaung sekolah
saya. Di kelas 12 ini, saya berangkat sekolah pagi hari kemudian pulang pukul 2
dan kembali ke sekolah untuk mengikuti kegiatan pengajian, saya menginap di
pondok pesantren yang ada di yayasan saya ini dan pulang pada pagi hari kemudian
kemnali lagi ke sekolah dan begitu seterusnya. Tak lama berada di kelas 12 ini,
ujian nasional pun datang. Saya mengikuti ujian di MAN Cibadak karena murid di
kelas saya kurang untuk mengadakan ujian nasional di sekolah saya.
Setelah
ujian nasional, saya mulai bingung untuk menentukan hidup saya. Ternyata guru
saya mendaftarkan saya bidikmisi. Setelah didaftarkan itu, ketika saya bertanya
ke guru saya tentang snmptn ternyata guru saya tidak mendaftarkan sekolah saya dan
waktunya pun sudah habis. Akhirnya saya mengikuti sbmptn, namun karena waktu
itu saya sedang sakit, sehingga sbmptn pun saya tidak mengikutinya. Ujian mandiri
ptn pun saya tidak mengikutinya. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak melanjutkan
studi dan memilih membantu guru saya mengajar di TK, mungkin tahun depan pikir saya.
Setelah
beberapa bulan saya mengajar di TK, suatu hari ada telepon dari Universitas
Gunadarma bahwa saya diterima bidikmisi di jurusan teknik industri. Oh ya,
waktu bidikmisi itu saya memilih Universitas Gunadarma untuk seleksi mandiri
pts. Awalnya saya kurang percaya namun ternyata setelah saya bertanya ke teman
saya yang juga kuliah disana dan mendapat bidikmisi juga akhirnya saya pun
mengirim berkas ke Universitas Gunadarma.
Waktu
itu saya berangkat sendiri walaupun ibu saya menyarankan agar saya diantar oleh
kakak ipar saya, namun saya ingin mandiri. Awalnya saya bingung harus kemana
tetapi teman saya memberi tahu saya tempatnya. Akhirnya saya berangkat juga
dari Sukabumi menuju Depok seorang diri. Saya berangkat subuh naik kereta api dari
Sukabumi ke Bogor, setelah itu saya naik KRL dan turun di stasiun Pondok Cina. Setelah
sampai, saya mencari tempatnya ternyata tidak jauh juga. Setelah itu saya
bertanya ke satpam ruangan kemahasiswaan dan satpam pun menunjukannya. Setelah tahu
ruangannya dimana saya masuk dan bertemu dengan staff kemahasiswaan dan setelah
berkas saya diterima, ternyata ada yang kurang.
Akhirnya
beberapa hari setelahnya saya kembali untuk memberikan berkas yang kurang. Seminggu
kemudian pengumuman penerima bidikmisi pun dikeluarkan dan saya Alhamdulillah
masuk. Akhirnya saya pun bisa kuliah di Universitas Gunadarma dengan bantuan
dari bidikmisi. Setelah pengumuman itu, saya kembali ke Universitas Gunadarma untuk
diberikan pengarahan dan saya bertemu dengan teman-teman baru. Akhirnya saya
pun mulai kuliah pada bulan September sampai sekarang. Saya senang sekali bisa
kuliah namun saya juga harus menyelesaikan kuliah saya tepat waktu. Mudah-mudahan
saya bisa menyelesaikannya tepat waktu. Aamiin….
Inilah
cerita saya dari kecil sampai saya bisa masuk ke Universitas Gunadarma. Sebenarnya
masih banyak yang belum saya ceritakan namun segini juga cukup, hhe J…. Terima
kasih sudah mau membaca cerita saya.
MUTIARA
HIDUPKU
Kau
jaga diri ini
Kau
rawat diri ini
Kau
besarkan diri ini
Dari
bayi hingga ku berdiri disini
Dengan
penuh cinta
Dengan
penuh kasih sayang
Tanpa
mengharap balas jasa
Hingga
kau korbankan semua
Jiwa
yang kau korbankan
Membuatku
hidup hingga sekarang
Raga
yang kau korbankan
Membuatku
merasa aman
Harta
yang kau keluarkan
Membuatku
tahu berbagai hal
Namun
jika kuingat semua pengorbanan
Yang
telah engkau berikan
Rasanya
tak mungkin bisa kubalaskan
Walaupun
seluruh dunia ini kuberikan
Mungkin…
Hanya
lewat sajak ini
Aku
dapat ungkapkan
Semua
rasa terima kasihku
Semua
rasa sayangku
Atas
semua jasamu
Atas
semua pengorbananmu
Atas
kasih sayangmu
Dan
seluruh jiwa ragamu
Yang
telah engkau korbankan untukku
Terima
kasih ibu…
Terima
kasih ayah…
Atas
semua yang kau berikan
Atas
kasih, sayang dan cinta yang kau curahkan
Pada
diriku ini
Anakmu
yang kau sayang
Terima
kasih ibu…
Terima
kasih ayah…
Berkat
jasamu
Berkat
pengorbananmu
Aku
bisa seperti sekarang ini
Hanya
doa yang bisa kupanjatkan
Kepada
Tuhan semesta alam
Agar
kau selalu diberi kesehatan
Oh
Ibu…
Oh
Ayah…
Tak
ada sesuatu yang berharga bagiku
Karena
kaulah muatiara hidupku