Minggu, 26 Oktober 2014

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

A.    PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Jadi bertanggung jawab itu adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Tanggung jawab setiap orang berbeda-beda tergantung tingkatan dan kondisinya, seperti tanggung jawab siswa dan mahasiswa sangat lah berbeda.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran, inisiatif, atau pengertian, atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan orang lain. Rasa tanggung jawab ini timbul karena manusia lahir dan tumbuh di lingkungan sosial dan lingkungan alam. Karena manusia harus menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan, antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab sendiri bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Olrh karena itu, tanggung jawab dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi pihak yang berbuat, dan sisi dari pihak lain.
Apabila dikaji, tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain, kewajiban atau beban itu ditunjukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri, atau pihak lain, dengan keseimbangan, keserasihan, keselarasan antara sesama manusia dan tuhan selalu dipelihara dengan baik.
Tanggung jawab adalah cara manusia ciri bahwa manusia itu beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruknya perbuatannya itu.  

B.     MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Namun dalam usahanya itu manusia menyadari bahwa adanya  kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Oleh karena itu, tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
1.      Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran diri untuk memenuhi kewajiban pribadinya untuk mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2.      Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil dalam hidup kita. Setiap orang yang ada dalam keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut dengan nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan  kesejahteraaan, keselarasan, pendidikan dan kehidupan.
Contohnya : selalu berbuat baik dan benar agar nama baik keluarga tidak menjadi jelek dan rusak dimata rang lain.
3.      Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial yang tak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain. Agar bisa berhubungan dengan manusia lain kita harus berkomunikasi dalam lingkungan dan ini yang menyebabkan kita masuk dalam lingkungan masyarakat. Dan ini yang mewajibkan kita harus memiliki sifat tanggung jawab terhadap masyarakat di lingkungan kita.

4.      Tanggung jawab kepada Bangsa dan Negara
semua manusia adalah warga suatu Negara. Maka dalam hal berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku terikat oleh norma-norma  atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara. Oleh karena itu manusia tidak dapat bertindak dan berbuat semaunya sendiri. Jika ia melanggar maka ia harus betanggung jawab kepada negaranya.
5.       Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Jika kita melanggar dan melalaikan tanggung jawab kita terhadap tuhan, maka tuhan akan menegur kita dengan caranya. 
C.     PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berbentuk pengabdian dan pengrbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
a.      Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.Apabila orang bekerja keras seharian penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Karena manusia itu tidak ada karena sendirinya, jadi manusia merupakan mahluk ciptaan Tuhan.Sehingga wajib mengabdi kepada tuhan.Dan itu merupakan pengabdian sepenuh hati kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata kurban atau korban yang berarti persembahan. Sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Kebaktian ini mengandung unsur keiklasan sehinggan tidak mengandung pamrih. Yang dilaksanan atas kesadaran moral tulus ikhlas semata.
Semua itu dapat kita rasakan jika kita sering mendengarkan khotbah agama. Dan kisah dari beberapa tokoh agama seperti nabi dan rosulnya. Karena mereka  tauladan dalam beragama.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan.Antara sesame kawan, sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengrbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian.Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.Pengorbanan diserahkan secara iklas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjukan kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan. Tetapi pengorbanan belum tentu menuntuk pengabdian.
Dalam sebuah novel yang berjudul “Siti Nurbaya” karya Marah Rusli, betapa besarnya pengorbanan seorang gadis kepada orang tuanya. Dimana orang tuanya tidak mampu membayar hutang lalu ia rela menjadi tebusan untuk membayar hutangnya itu.
I.       PENGALAMAN
Disini saya akan menceritakan pengalaman saya dengan tanggung jawab. Saya merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga saya. Kakak dan adik saya semuanya perempuan. Karena kakak-kakak saya telah menikah, jadi saya bertanggung jawab untuk menjaga adik-adik saya selain orang tua saya. Kalau biasanya saya sering mengganggu mereka, sekarang saya harus menjaga mereka dan selalu menasehati mereka. Selain itu, saya pun harus menjadi contoh buat adik-adik saya agar mereka selalu berbuat baik dan selalu patuh kepada orang tua dan guru, serta rajin ibadah. Walaupun dulu, saya selalu malas untuk beribadah. Tetapi setelah orang tua saya menasehati saya, saya menjadi rajin ibadah dan orang tua saya memasukkan saya ke madrasah agar bisa menjadi contoh untuk adik-adik saya.
Cerita kedua saya, yaitu ketika saya masih SD, saya malas sekali untuk pergi sekolah dan sering bolos. Seminggu saya hanya sekolah dua hari. Ibu dan ayah saya sering menasehati saya agar rajin sekolah, tetapi karena waktu itu saya masih kecil saya tetap saja bolos dan jarang sekolah. Tetapi ketika saya kelas lima, saya baru sadar bahwa orang tua saya membiayai saya sekolah dengan susah payah, tetapi saya malah malas-malasan untuk sekolah. Akhirnya ketika saya kelas lima itu, saya menjadi rajin sekolah dan belajar agar bisa membuat orang tua saya senang.
Cerita ketiga saya, yaitu ketika saya kelas dua belas saya ditunjuk untuk menjadi sekretaris dalam organisasi di pondok pesantren saya. Awalnya saya menolak karena saya takut tidak bisa mengemban tugas saya sebagai sekretaris. Tetapi akhirnya saya pun menerima tugas itu, walaupun berat untuk menjalaninya. Awal ketika saya menjadi sekretaris saya disuruh untuk membuat daftar santri dari tingkat awal sampai tingkat akhir. Waktu itu, saya amat pusing untuk membuatnya karena saya belum pernah membuat daftar semacam itu. Tetapi karena saya merasa mempunyai tanggungan, akhirnya saya pun menyelesaikannya tepat waktu dan memberikannya kepada mudarris saya.

Mungkin hanya segitu cerita saya, terima kasih!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar