Senin, 08 Mei 2017

Pengolahan Limbah Padat Tahu di Industri Tahu



Limbah padat industri tahu meliputi ampas tahu yang diperoleh dari hasil pemisahan bubur  kedelai dan juga kulit ari kedelai sisa proses perendaman. Ampas tahu masih mengandung  protein yang cukup tinggi sehingga masih dapat dimanfaatkan kembali menjadi kecap, taoco, tepung yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai makanan seperti kue kering, cake, lauk pauk, kerupuk, dan lain-lain.
Ampas tahu masih mengandung beberapa zat yang masih bermanfaat bagi tubuh. Sampai  saat ini sedang diupayakan berbagai cara pemanfaatan ampas tahu menjadi produk yang bermanfaat oleh salah satu industri tahu di Semarang. Salah satu pemanfaatan ampas tahu di salah satu pabrik tahu tersebut adalah dengan mengolah ampas tahu  menjadi tempe gembus.  Proses pembuatan tempe gembus tersebut terbilang cukup mudah karena tidak membutuhkan  keterampilan yang khusus dan membutuhkan modal yang tidak besar.
Bahan baku pembuatan tempe gembus adalah ampas tahu. Tahap pertama dalam pengolahan ampas tahu di salah satu pabrik tahu tersebut adalah ampas tahu direndam dalam air selama  12 jam. Ampas tahu yang telah direndam selanjutnya dipres menggunakan mesin pres untuk mengeluarkan kandungan air yang terdapat dalam ampas tahu tersebut. Tahap  selanjutnya adalah fermentasi, ampas tahu yang sudah bersih, kemudian ditaburi dengan ragi tempe dan diaduk-aduk sampai rata. Ampas tahu yang telah ditaburi ragi selanjutnya dimasukkan ke dalam plastik dan kemudian diletakkan di rak-rak agar terhindar dari serangga dan cahaya matahari langsung selama 4-5 hari hingga kapang yang terbentuk cukup tebal dan menutupi seluruh tempe gembus.
Ampas tahu di industri tahu tersebut juga dibuat tepung yang disebut dengan tepung serat ampas tahu. Bentuk tepung tersebut mempunyai sifat tahan lama, dan dapat menjadi bahan baku pengganti tepung terigu atau tepung beras untuk berbagai makanan. Penambahan  bahan lain disesuaikan dengan kebutuhan yang sesuai dengan produk apa yang akan dibuat. Selain  kue kering, tepung tersebut dapat pula digunakan untuk membuat lauk pauk seperti dijadikan kerupuk ampas tahu, perkedel, resoles dan kroket.
Proses pembuatan tepung ampas tah  tersebut relatif lebih mudah. Setelah didapat ampas tahu yang segar, segera dilakukan pemerasan untuk mengurangi kadar air bahan. Ampas tahu yang telah selesai diperas kemudian dikeringkan. Pengeringan paling murah adalah dengan memanfaatkan sinar matahari. Ampas tahu tersebut kemudian dijemur tipis-tipis dengan  ketebalan antara 1-2 cm pada hamparan logam atau tampah yang dihampar di tempat yang bersih, beberapa saat kemudian dilakukan pembalikan atau perataan. Selanjutnya dilakukan penggerusan untuk melembutkan bagian-bagian yang masih besar dan keras. Tahap terakhir kemudian dilakukan pengayakan. Alternatif lain selain menggunakan sinar matahari dapat   pula dilakukan dengan menggunakan alat pengering atau oven. Suhu yang digunakan sekitar  70o C dan dioven selama 4-5 jam, dengan cara tersebut akan didapatkan serbuk ampas tahu yang cukup kering lalu langkah selanjutnya dilakukan pengayakan. 
Limbah padat industri tahu tidak hanya berupa ampas tahu saja, tetapi juga kulit ari kedelai sisa proses perendaman. Kulit ari kedelai di industri tahu tersebut dimanfaatkan untuk campuran pakan  ternak. Pembuatan pakan ternak tersebut cukup mudah, yaitu kulit ari yang sudah dibersihkan dari berbagai kotoran dicampur dengan air dan bahan campuran lain seperti bakatul, tepung ikan, hijauan, dan lain-lain. Kemudian diaduk rata dan siap diberikan ke ternak.

Sumber: 
http://eprints.undip.ac.id/17407/1/Fibria_Kaswinarni.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar