Senin, 09 November 2015

Hati Nurani

SUARA HATI (HATI NURANI)
Suara hati atau hati nurani pasti ada pada diri setiap manusia. Hati nurani merupakan kesadaran moral tentang kewajiban dan tangung jawab dalam situasi konkret. Hati nurani senantiasa mengajak manusia kepada kebenaran dan melarang pada suatu kejahatan. Hati nurani
hanya terdapat pada manusia sedangkan pada binatang hanya terdapat insting.
Manusia sebagai khalifah atau kita sebut pemimpin di alam dunia ini, mempunyai hati nurani yang mengajak pada kebenaran. Seorang pemimpin yang baik harus bersikap bijaksana, dewasa atau taqwa. Kebijaksanaan seorang pemimpin atau manusia sebagai khalifah ini terlihat ketika manusia tersebut mengambil keputusan, dimana keputusan tersebut harus bernilai moral.
Kita sebagai khalifah di muka bumi ini harus hidup dan bertindak sesuai nilai dan norma. Nilai adalah landasan masyarakat yang timbul akibat interaksi dan disebarkan di kehidupan bersosial. Sedangkan norma adalah aturan yang mengikat perilaku dan interaksi seseorang di dalam bermasyarakat. Nilai terbagi menjadi nilai masyarakat, diri sendiri, dan ideologi. Sedangkan norma terbagi menjadi moral atau dalam islam mencakup tentang akhlak, hukum dalam islam yaitu fiqih, dan sopan santun atau adab. 
Hati nurani dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hati nurani retrospektif dan hati nurani prospektif. Hati nurani retrospektif menilai perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan. Hati nurani retrospektif bertindak dalam bentuk menghukum, menuduh, atau mencela, juga memuji. Hati nurani prospektif melihat ke masa depan dan menilai perbuatan-perbuatan yang akan dilakukan. Bentuknya adalah mengajak atau mengatakan jangan. 
Hati nurani bersifat personal, artinya selalu berkaitan erat dengan pribadi bersangkutan. Hati nurani hanya berbicara tentang dirinya, dan tidak memberikan penilaian tentang perbuatan orang lain. Hati nurani juga bersifat adipersonal, melebihi pribadi, transenden, seolah-olah ia merupakan instansi di atas kita. Terhadap hati nurani, kita seakan-akan hanya menjadi pendengar, membuka diri terhadap suatu yang datang dari luar. 
Dalam diri manusia juga terdapat struktur mental, yaitu id, ego, dan superego. Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir dan paling tidak nampak dan paling primitif. Ego seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Sedangkan superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. 
Kesimpulan dari tulisan kali ini adalah bahwa setiap manusia pasti mempunyai hati nurani, dimana hati nurani tersebut merupakan kesadaran moral tentang kewajiban dan tangung jawab dalam situasi konkret yang selalu mengajak manusia pada kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar