Senin, 02 November 2015

Stres dalam Pekerjaan dan Human Error

Stres dalam Pekerjaan dan Human Error
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang.
Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang diakibatkan karena stress, disebut strain. Stres kerja adalah suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaannya (Anwar Prabu, 1993: 93). Beehr dan Franz (dikutip Bambang Tarupolo, 2002:17), mendefinisikan stres kerja sebagai suatu proses yang menyebabkan orang merasa sakit, tidak nyaman atau tegang karena pekerjaan, tempat kerja atau situasi kerja yang tertentu. Menurut Pandji Anoraga (2001:108), stres kerja adalah suatu bentuk tanggapan seseorang, baik fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkunganya yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Gibson dkk (1996:339), menyatakan bahwa stres kerja adalah suatu tanggapan penyesuaian diperantarai oleh perbedaan- perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar (lingkungan), situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan kepada seseorang.

Ashar Sunyoto (2001: 381), mengelompokkan faktor-faktor penyebab stres dalam pekerjaan yaitu:
1.      Faktor-Faktor Intrinsik dalam Pekerjaan: meliputi tuntutan fisik dan tuntutan tugas. Tuntutan fisik berupa bising, vibrasi (getaran), higene. Sedangkan tuntutan tugas mencakup kerja shift atau kerja malam, beban kerja, serta paparan terhadap risiko dan bahaya,
2.      Peran Individu dalam Organisasi
3.      Pengembangan Karier
4.      Hubungan dalam Pekerjaan
5.      Struktur dan Iklim Organisasi
6.      Tuntutan dari Luar Organisasi atau Pekerjaan
7.   Ciri individu Stres ditentukan oleh individunya sendiri, sejauhmana ia melihat situasinya sebagai penuh stres.
Dampak stress kerja terhadap individu adalah munculnya masalah yang berhubungan dengan kesehatan, psikologis dan interaksi interpersonal. Masalah kesehatan seperti gejala gangguan fisik misalnya: tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Masalah psikologis seperti depresi, apatisme, reaksi emosional, kemarahan. Masalah dalam interaksi interpersonal yaitu terjadinya ketegangan dan konflik antara pihak pekerja dengan pihak manajemen dan terhambatnya kerja sama antara individu satu dengan yang lain.
Ada empat pendekatan terhadap stres kerja yakni sebagai berikut:
a.   Pendekatan dukungan sosial, dilakukan melalui aktivitas yang bertujuan memberikan kepuasan sosial kepada karyawan.
b.      Pendekatan biofeedback,  dilakukan melalui bimbingan medis yakni melalui bimbingan dokter, psikiater, dan psikolog, sehingga diharapkan karyawan dapat menghilangkan stres yang dialaminya.
c.       Pendekatan kesehatan pribadi,  merupakan pendekatan preventif  sebelum terjadinya stres.
d.      Pendekatan meditasi, dilakukan melalui penenangan pikiran, dzikir, dan olah raga pernafasan.
      Human error merupakan kesalahan dalam pekerjaan yang disebabkan oleh ketidaksesuaian atas pencapaian dengan apa yang diharapkan. Berikut ini beberapa kategori human error:
a.       Learning Gap: manusia tersebut tidak tahu yang dikarenakan oleh kurangnya pengetahuan akan hal yang dikerjakannya atau kurangnya pengertian dan konsekuensi atas pekerjaan yang dia lakukan.
b.      Memory Gap: manusia tersebut tahu tetapi tidak ingat, kesulitan untuk menggunakan kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki ketika waktu dan situasi membutuhkan kemampuan tersebut.
c.       Inconsistency: tahu tetapi dalam prakteknya timbul variasi metoda atau standar menghasilkan performa dan hasil yang tidak konsisten.
d.      Omission: tahu tetapi melewatkan satu tahapan atau informasi.

e.       Application: tahu tetapi menerapkannya dengan salah, seperti salah membaca sesuatu, membuat suatu hasil yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar